Beli Tiket Kereta Api Dengan Traveloka PayLater. Jujur Berguna Banget


Traveloka paylater


Handphone di tanganku masih menampilkan laman utama Traveloka. Masih menimbang-nimbang apa pakai Traveloka PayLater saja untuk pembelian tiket kereta api. Sementara, sejak tadi Mamah sudah menelpon. Entah berapa kali hari ini telpon darinya belum berani kuangkat.

Bermula dari isi chat di grup keluarga besar yang rindu pada Mamah. Mereka ingin sekali Mamah bisa pulang ke Bojonegoro. Apalagi, sudah dua tahun ini Mamah tidak pulang ke sana. Mulai dari kalimat rasa rindu sampai kemudian rencana-rencana yang dibuat ketika Mamah datang. 

Perbincangan ini membuat grup kembali ramai. Keponakan Mamah banyak yang menyambut hangat. Ada yang menjanjikan akan mengajak jalan ke Pasar Atum. Ada juga yang akan mengajak ke Terawas. Semua semangat sekali merencanakannya.

Sementara aku, masih duduk terpekur di depan laptop yang masih menampakkan tayangan drama korea. Sambil masih menatap layar handphone ku yang menampilkan pilihan pembayaran tiket kereta api. 

"Apa aku pakai PayLater saja ya?"


Jujur Berguna Banget Fitur Traveloka PayLater 

Pagi sekali, bahkan matahari belum menampakkan sinarnya. Berkat  PayLater Traveloka, aku dan pasanganku sudah berada di jalan bersama Mamah yang duduk manis di kursi belakang. Membawa beberapa tas dan satu koper. Wajah Mamah tampak sumringah karena pada akhirnya ia bisa melepas rindu dengan adik-adiknya.

Dua tahun sudah tak bisa pulang ke Bojonegoro karena pandemi. Bahkan, saat kedua adiknya meninggal di saat pandemi. Mamah hanya bisa duduk terdiam di kursi dekat telpon. Wajahnya tampak mendung karena berduka. Tak tega rasanya kala itu melihat beliau, ingin rasanya nekat membawa Mamah pulang ke kampung. Namun, rasa takut lebih besar pada waktu itu yang membuatku membatalkan keinginan.

Tapi, pagi ini usai solat subuh. Kami berangkat menuju stasiun Gambir. Langit menampakkan semburat keemasan yang menandakan mentari akan segera muncul. Selama perjalanan tiada hentinya Mamah bercerita tentang rencana saudara-saudaranya di sana. Mulai dari mampir ke makan eyang, ke makam bude dan ke makam om dan tante yang meninggal di saat pandemi.

Tak henti pula beliau menyeritakan ingin mencicipi gulai kikil di alun-alun Bojonegoro. Sampai ingin mampir ke kampung halaman mendiang Papah di Ledok. Dan segala rencana yang ingin Mamah lakukan sesampainya di sana.

Aku mendengarkannya dengan senyum kecil. Lega rasanya setelah beberapa hari yang lalu sampai mulas terasa perut ini. Demi memutuskan akan membayar pembelian tiket kereta api dengan apa? Sampai akhirnya, pasanganku mengukuhkan hatiku agar memilih pembayaran dengan Traveloka PayLater yang sudah terdaftar di OJK.

Toh, nanti akan bisa aku bayar setelah invoice menulis cair. Daripada harus melihat lagi raut sedih dan kecewa di wajah Mamah. Bagiku saat ini, aku ingin membahagiakan Mamah.

Traveloka PayLater Memudahkan Pembelian Tiket Kereta Api

Walaupun menjalani freelancer. Tetap saja, ternyata aku masih mengalami momen-momen tanggal tua setiap pertengahan bulan. Biasanya terjadi kalau invoice yang belum cair, entah karena kendala dari perusahaannya atau kendala lain yang sering membuatku harus bersabar.

Dan momen tanggal tua, sering jadi momok yang membuatku harus berpikir dua sampai lima kali lipat untuk mengeluarkan uang. Sebab, aku takut kalau nanti perkiraan turunnya pembayaran fee meleset, maka akan meleset juga waktuku untuk membayar tagihan. Ini yang aku takutkan, pembayaran meleset denda datang menyapa.

Tapi, untunglah ada Traveloka PayLater yang bertepatan juga dengan janji pencairan fee dari klien tepat waktu. Aku tak perlu khawatir terlambat membayar. Walaupun biaya keterlambatannya hanya 5%. Namun, kalau sudah terlambat tetap bisa membuat hati resah.

Buatku, memilih pembayaran dengan Traveloka PayLater ini solusi ketika kondisi terjepit seperti yang aku alami. Terjepit karena belum siap menggunakan dana darurat untuk pembelian tiket kereta api. Tapi, keinginan untuk membahagiakan orangtua teramat besar.

Apalagi biaya cicilannya flat di kisaran 2.14% – 4.78% per bulan. Enggak begitu besar dan masih sesuai dengan kemampuanku. Karena itu, aku juga sudah sekalian membeli tiket untuk pulang pergi. Agar nantinya Mamah tak perlu khawatir ingin pulang naik apa? Karena, Mamah termasuk yang lebih nyaman ketika perjalanannya sudah terjadwal dengan baik.

Keputusan Tepat Beli Tiket Dengan Traveloka PayLater

Waktu galau, aku sempat mencoba untuk mengajukan verifikasi PayLater di aplikasi Traveloka. Sebelum memutuskan akan membeli tiketnya atau tidak. Buatku saat itu, untung-untungan saja.

Setelah melakukan pengajuan, aku masih diam dan belum berani mengangkat telpon dari Mamah. Sampai kemudian, ada notifikasi masuk bahwa pengajuan PayLaterku disetujui. Hanya butuh 60 menit saja proses verifikasinya.

Setelah itu, aku cek ternyata limitku cukup banyak. Dari situlah aku memang kembali bimbang. Tapi, bayangan wajah gembira Mamah membuatku membulatkan tekad. Kapan lagi bisa membahagiakan Mamah, iya kan?


Cara Mengajukan Verifikasi Aktivasi Traveloka PayLater

Aktivasi Traveloka paylater

Aku akan menyeritakan sedikit saat aku mengajukan proses pengaktifan PayLater di aplikasi Traveloka.

1 Aku mengisi formulir data diriku secara lengkap

2 Aku juga mengisi data salah satu Family atau keluargaku. Pilihannya bisa suami, adik, ipar, orangtua 

3. Tak lupa aku menyiapkan KTP di dekatku. Karena setelah mengisi data, dibutuhkan KTP untuk difoto dari aplikasi Traveloka

4. Setelah selesai. Aku cukup menunggu proses verifikasinya  

5. Tidak lama, hanya 60 menit saja, aku mendapat informasi kalau pengajuan PayLater ku disetujui dan fitur ini sudah aktif.


Caraku Beli Tiket Kereta Api Dengan Traveloka PayLater

Yang pasti aku sudah mencari jadwal keberangkatan untuk Mamah menuju Bojonegoro. Setelah PayLater disetujui, aku kembali mencari ulang.

Sambil menimbang pembayaran, akhirnya di dering telpon yang entah sudah berapa kali hari itu. Aku memutuskan mengangkatnya. Mamah. Sudah bisa kutebak arah pembicaraan kami. Mamah menyampaikan keinginannya dan bahkan rela menggunakan uang pensiunannya untuk membeli tiket. Aku melarangnya, agar uang tersebut bisa digunakan untuk Mamah belanja di sana.

Dari perbincangan inilah akhirnya keputusanku bulat. Aku langsung kembali ke aplikasi Traveloka setelah menutup telpon. Kemudian, aku pilih pembayaran dengan PayLater. 

Kemudian, aku memilih lagi waktu pembayarannya. Aku memilih Bayar Penuh 1 Bulan. Sebab aku tau invoice feeku ada yang cair di bulan februari nanti. Setelah itu, aku klik tombol Beli Dengan PayLater.

Tak lama akan masuk sms berisi kode verifikasi pembelian dengan PayLater ini ke gawaiku. Usai memasukkan kode, aku kembali klik Verifikasi dan transaksi pun selesai.


Beli tiket paylater


Walaupun tampak ribet kalau dibaca. Sebenarnya, penggunaan PayLater ini cukup mudah. Verifikasi yang dilakukan sampai dua tahap ini tentunya untuk mencegah resiko penipuan dan penyalahgunaan data. Karena itu, aku justru cenderung merasa nyaman dengan proses keamanan dua tahap ini.

Oiya, jika pembelian menggunakan PayLater kemudian ada satu dan lain hal yang membuat keberangkatan menjadi batal. Tenang, bisa langsung ajukan refund. Dan dana refund akan otomatis masuk ke saldo PayLater. Jadi, enggak perlu khawatir selama belum masuk masa penagihan cicilan.

Penutup

Membahagiakan orangtua terkadang memang terasa berat kalau kondisinya belum mumpuni. Tapi, kalau masih ada harapan akan nampak hilal berupa fee yang akan cair tepat waktu. Tentu akan membuat gelap menjadi terang. Seperti PayLater yang keberadaannya menerangi gelapnya kegalauanku.

Hanya dengan mengaktifkan fitur ini, aku jadi bisa melihat wajah sumringah Mamah pagi ini. Membuatku bersemangat saat Mamah melambaikan tangannya sambil berjalan menaiki tangga satu per satu. Aku hanya bisa tersenyum melihat tubuhnya yang lambat laun menghilang setelah sampai di peron atas.

Dadaku berdesir hangat. Ada rasa lega yang membuatku melihat langit cerah dengan bangunan Monas yang menjulang tinggi di hadapanku. Beberapa menit lagi kereta akan membawa Mamah menuju Bojonegoro. Lantunan doa terus kurapal. Agar Mamah tetap sehat selama berada di sana dan bisa kembali ke Bekasi dalam keadaan sehat pula.

Ah...ternyata bisa sebahagia ini membahagiakan orang tua.





Related Posts

Tidak ada komentar: